Pada umumnya, para siswa cenderung menggunakan bahasa lisan sehingga ketika disuruh menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan cenderung mengalami kesulitan.
Padahal, dalam pembelajaran bahasa Indonesia salah satu kompetensi yang ingin dikembangkan yaitu keterampilan menulis. Oleh karena itu, menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif dan ekspresif.
Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi secara tidak langsung. Melalui kegiatan menulis, seseorang dapat mengungkapkan berbagai macam ide atau gagasan kepada orang lain yang dapat diwujudkan karya fiksi maupun nonfiksi.
Nampaknya, tradisi menulis di kalangan siswa masih kurang. Padahal sebagai calon penerus bangsa, sudah seharusnya para siswa sedini mungkin diperkenalkan dengan kegiatan menulis.
Dengan kegiatan menulis, siswa terlatih untuk mengorganisasikan gagasan secara sistematis, memperluas wawasan, membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib dan teratur, serta menggali segenap pengetahuan dan pengalamannya secara kreatif.
Berbagai bentuk kegiatan harus diperkenalkan dan dilakukan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ide, gagasan, kreativitas, dan ilmu pengetahuan.
Hasil pemikiran, ide kreatif, dan gagasan mereka sangat berguna untuk memajukan bangsa ini. Hasil pemikiran mereka kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan dan dipublikasikan.
Tujuannya adalah untuk disebarluaskan untuk mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, misalnya jika tulisan mereka berkaitan dengan karya ilmiah dapat diuji kebenarannya oleh berbagai kalangan yang kompeten dalam bidangnya.
Bila temuan atau teori yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka tentu akan dipakai dan diterapkan dalam khazanah keilmuan yang ada.
Berdasarkan hal di atas, diperlukan media untuk melatih anak bangsa menyalurkan berbagai macam ide, gagasan dan kreativitas mereka, misalnya dengan mengadakan lomba penulisan esai atau cerpen.
Berdasarkan hal di atas, diperlukan media untuk melatih anak bangsa menyalurkan berbagai macam ide, gagasan dan kreativitas mereka, misalnya dengan mengadakan lomba penulisan esai atau cerpen.
Dengan menulis esai dan cerpen, para siswa diharapkan mampu mengekspresikan kreativitas kemampuan menulis yang dimilikinya, mampu membahas permasalahan secara sepintas namun akurat dan padat yang berisi mengenai masalah-masalah yang ada di lingkungan, seperti kesusastraan, seni, dan budaya dan sebagainya dari sudut pandang mereka.
Oleh karena itu, guru memberi ruang bagi para siswa untuk menulis esai dan cerpen juga sebagai salah satu bentuk ekspresi kebanggaan mereka terhadap bahasa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk tulisan.
Perlunya Melatih Menulis Sejak Dini